Alhamdulillah...
Alhamdulillah, ya Allah...
Alhamdulillah ya...
Tiga ungkapan alhamdulillah di atas sering kali kita dengar dalam tradisi Islam. Lebih lebih ungkapan yang terakhir, saat ini menjadi tren di Negara kita. Kita tahulah siapa pelopornya, Syahrini. Ketika kumpul dengan teman teman beberapa waktu lalu, semuanya pada menambahkan kata "alhamdulillah ya" di akhir atau di awal
percakapannya.
percakapannya.
Ke-tiga ungkapan alhamdulillah di atas, walaupun sama sama berbasis alhamdulillah, memiliki makna yang berbeda. Namun, sebelum ke sana, lebih baik kiranya kita mengetahui apa sebenarnya ungkapan alhamdulillah itu.
Alhamdulillah artinya segala puji bagi Allah. Kalimat ini terdiri dari 3 kata, yaitu: alhamdu, li, dan Allah. Hamd artinya pujian, penambahan albermakna untuk semua hal sehingga alhamdu diartikan segala puji dan libermakna pengkhususan bagi Allah. Kalimat alhamdulillah disebut sebanyak 22 kali di dalam al Qur’an, beberapa diantaranya terdapat dalam surat: Al Fatihah/1:1, Al An’am/6:45, dan Yunus/10:10. (http://katakuncialquran.wordpress.com/2007/07/04/alhamdulillah/)
Pada dasarnya, alhamdulillah disini memiliki makna religiusitas yang digunakan untuk memuji kebesaran Allah SWT dan berterimakasih dengan memuji kuasa-Nya. Dalam konteks Indoensia, alhamdulillah juga digunakan untuk memuji Allah atas nikmat yang telah diberikannya. Alhamdulillah pertama adalah ungkapan yang saya maksudkan. Masyarakat mengucapkan alhamdulillah karena ingin memuji kebesaran Allah dan untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Akan tetapi, terkadang, kita mengaburkan antara alhamdulillah dan ucapan terima kasih. Kebanyakan dari kita mengucapkan alhamdulillah sebagai ungkapan lain dari kata terima kasih. Jadi kita mengucapkan alhamdulillah seakan akan kita mengucapkan terimakasih. Misalnya pada ungkapan yang ke-dua. "alhamdulillah, ya Allah...". Kalau kita terjemahkan secara harfiyah dalam bahasa indonesia, maka artinya adalah "segala puji bagi Allah, ya Allah..." bagi saya, ini adalah kalimat yang kurang tepat. Tapi, kalau saya konversi alhamdulillah menjadi terimakasih, artinya akan menjadi "terimakasih, Ya Allah", saya kira ini lebih baik. Artinya apa, orang-orang yang mengucapkan alhamdulillah dengan ungkapan yang ke dua, kebanyakan bermaksud mengucapkan terima kasih kepada Allah dengan mengartikan alhamdulillah itu sendiri sebagai ungkapan terimakasih, buka berterima kasih kepada Allah dengan memujinya, sebagaimana arti awal alhamdulillah yang digunakan untuk memuji Allah (alhamdulillah pertama).
Nah, yang lebih menarik lagi adalah ungkapan ketiga "alhamdulillah ya..." Jujur saya bingung, apa sebenarnya makna ungkapan ini. Akan tetapi, sejauh yang saya lihat, ungkapan alhamdulillah di sini tidak memiliki makna apapun selain sekedar ungkapan yang sedang tren. Ia bukan merupakan ungkapan memuji Allah ataupun ungkapan terimakasih. Ia tak lebih hanya bahan candaan untuk tertawa.
Nah, yang lebih menarik lagi adalah ungkapan ketiga "alhamdulillah ya..." Jujur saya bingung, apa sebenarnya makna ungkapan ini. Akan tetapi, sejauh yang saya lihat, ungkapan alhamdulillah di sini tidak memiliki makna apapun selain sekedar ungkapan yang sedang tren. Ia bukan merupakan ungkapan memuji Allah ataupun ungkapan terimakasih. Ia tak lebih hanya bahan candaan untuk tertawa.
----------------------------------------------------
NB:
Maaf, disini saya tidak membicarakan yang salah atau yang benar, hanya sekedar membicarakan ragam makna alhamdulillah yang saya lihat di sekitar saya. dan maaf, tidak untuk dijual. :-)
No comments:
Post a Comment