PENDAHULUAN
Televisi merupakan media massa yang berkembang pesat dibandingkan dengan media lainnya, walaupun kemunculan televisi berada pada barisan terakhir. Dengan beragamnya program yang disajikan masyarakat tinggal memilih acara yang diinginkan, mulai dari program pendidikan, hiburan, berita / informasi dan sebagainya. Masyarakat rela menghabiskan waktu luang hanay untuk menonton acara kesayangannya, dibandingkan untuk berkumpul denan keluarga maupun sekedar berbincang-bincang dengan teman.
Media massa televisi meskipun terdapat kesamaan dengan radio dan film sebagai media massa elektronik, tetapi mempunyai ciri dan sifat yang berbeda, maka dalam penyampaian pesan-pesannya juga mempunyai kekhususan. Dalam hal ini informasi yang didapat hanya bisa dilihat sekilas dan tidak dapat diulang. Produk jurnalistik televisi saat ini yang paling banyak diminati oleh masyarakat selain berita adalah produk yang bersifat karya jurnalistik salah satunya adalah sinetron, dimana pengaruhnya yang sangat besar terhadap seluruh aspek kehidupan mulai dari perilaku, cara berpakaian, gaya hidup, sampai gaya berbahasa. Pengaruh sinetron ini terlihat jelas pada kalangan remaja.
Oleh karena itu, disini akan sedikit membahas bagaimana sinetron menjadi “kiblat” para remaja masa kini, serta bagaimana kode etik televisi berfungsi didalamnya. Dalam hal ini kita tidak hanya bias menyalahkan orang-orang yang terlibat dalam pembuatan sinetron tersebut, karena semakin fitif cerita yang disajikan semakin disukai pula oleh pemirsa.
A. Jurnalistik Televisi.
Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan masyarakat. Banyak orang yang menghabiskan waktunya didepan layar kaca televisi. Bisa dikatakan saat ini televisi merupakan teman diwaktu senggang mengalahkan buku. Namun, bila dibandingkan dengan media massa radio, televisi masih berada dibawahnya karena, radio saat inipun juga menyajikan berita, serta hiburan-hiburan yang tidak kalah menarik dengan televisi.
Diantara media massa yang ada yaitu media cetak dan elektronik, televise merupakan media yang muncul pada barisan akhir. Namun dalam perkembangannya televise berkembang dengan sangat pesat.”Dengan diambilnya langkah pemerintah untuk mengadakan medium televisi, di Indonesia pada tahun 1961, kepemilikan SKSD-PALAPA pada yahun 1976, pemberian izin pada perorangan untk memiliki antena-parabolapada tahun 1986, pemberian televisi swasta pada tqhun 1989, hingga pemberian izin kepada lima televisi swasta untuk siaran nasional baik menggunakan jasa kabel atau serat opti merupakan kebijaksanaan deregulasi dan debirokratisasi dibidang informasi dan komuniakasi” .
Respon masyarakat denagn munculnya televisi disambut dengan tangan terbuka. Pada dasarnya televisi muncul atau lahir karena terjadinya perkembangan teknologi.mudahnya televisi diteriam dikalangan masyarakat dikarenakan televisi mempunyai sifat istimewa yaitu :
1. Televisi dapat menciptakan suasana yang santai pada saat pemirsanya menyaksikan.
2. dalam penyampaian isi pesan seolah-olah pemirsa dapat secara langsung berhubungan dengan komunikator.
3. informasi yang didapatkan lebih mudah dimengerti dan jelas karena terdengar secara audio dan terlihat secara visual.
Dengan keistimewaan tersebut, maka saat ini kita dapat menikmati berbagai macam stasiun TV swasta. Dengan munculnya stasiun TV yang beragam tersebut maka beragam pula tayangan yang disajikan dan lebih variatif pula siaran yang ditawarkan. Namun, tidak jarang kita menemukan siaran atau tayangan yang sama antara satu dengan yang lain.
“Secara umum stasiun TV, dapat dibagi menjadi dua, yaitu TV generalis dan TV spesialis. TV generalis menyajikan program atau acara beragam, dari sinetron, musik, film ,acara anak-anak, hingga berita. Untuk TV nasional, yang yang ternasuk dalam kategori ini adlah RCTI, SCTV, TPI, Indosiar, ANTeve, Trans TV, Trans 7, termasuk juga TVRI. Sedangkan TV spesialis menitik beratkan program tertentu. Metro TV dan TV One adalah TV yang menspesialisasikandiri pada program berita” . Tetapi, sebagaimana yang kita saksiakn selama ini, keseluruhan stasiun TV menyajikan program berita, yang terkadang terjadi kesamaan dalam isi pemberitaan tersebut.
Kekuatan atau keperkasaan TV saat ini semakin lama semakin nampak dampaknya baik yang positif maupun negatif bagi masyarakat. Ini etrlihat dari bagaimana sebuiah tayangan TV mempengaruhi audience. Fenomena tentang keperkasaan media TV dalam mempengaruhi khalayak hingga saat ini masih tetap dipercaya, bahkan hampir menjadi mitos yang menjadi kenyataan. Banyaknay cerita tentang keperkasaan TV, bukan hanya berfungsi untuk mempengaruhi akal dan rasa khalayak, tetapi juga telah menjadi kenyataan bahwa TV juga sebagai media “control social”. “Jurnalisme TV membantu masyarakat mengawal kekuatan suatu rezim agar tidak menjadi otoriter.” . Adanya fungsi control social tersebut dapt berjalan lebih efektif karena keberhasilan TV dalam membangun opini public, serta adanya potensial menjadi sarana dalam memprogarm image dikalangan pemirsa.inilah salah satu bukti nyata bagaiamna TV dapt mempengaruhi audience,
Adapun pengaruh yang besar TV itu karena beberapa kemampuan antara lain :
menciptakan kesan (image) dan persepsi bahwasuatu muatan dalam layar kaca (visual maupun audio visual) menjadi lebih nyata dari realitasnya.
Media massa mampu membuat liputan “apa yang terjadi” menjadi lebih nyata. Tentunya atas kemampuan reporter dalam memformulasikan apa yang terjadi (what happens) itu menjadi simbol-simbol verbal, maupun audio visual.
Penelitian-penelitian “use and gratifications” yang biasanya terfokus pada efek individu menemukan fakta bahwa komunikasi membangun makna ritual (ritual meaning) yang menggambakan bagaimana orang sama-sama dan bekerja sama secara terus menerus memakai makna tersebut.
Sejak lama media diyakini menjadi semacam kanal yang berfungsio mengalirkan emosi dan kecendrungan destruktif psikologis lainnya menjadi gejala internal (individu) yang wajar (normal).
Denagn kemampuan yang dimiliki oleh TV iini, maka TV merupakn media yang paling banyak digemari oleh masyarakat. Selain masyarakat bias memperoleh informasi dari seluruh dunia, masyarakat juga bias menikmati berbagai program pendidikan dan agam, kesenian dan kebudayaan, hiburan dn sebagainya. Saat ini program yang paling banyak diminati oleh masyarakat dari kalangan bawah sampai kalangan atas, dari anak-anak sampai orang tua, serta mempunyai pengaruh yang sangat besar adalah sinetron.
B. Sinetron sebagai kiblat remaja.
Televisi selain berisikan tayangan hiburan terutama film cerita, film seri, dan serial, kehadiran paket informasi telah menjadikan masyarakat atau pemirsa kembali mempunyai kepercayaan bahwa jurnalisme TV tidak kalah menariknya dan mampu bersaing denagn tayangan hiburan. “Fungsi TV secara universal adalah mendisfungsikan informasi (to inform), menghibur (to entertain), dan mempengaruhi ( to influence), yang pada kenyataan sudah dipenuhi oleh stasiun TV, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta”. Dari beberapa fungsi TV diatas salah satunya yaitu mempengaruhi. Produk jurnalistik TV yang cepat mempengaruhi audience adalah sinetron.
“Sinetron merupakan penggabungan dan kependekan dari sinema dan elektronika. Elektronika yang dimaksud dalam sinetron lebih mengacu pada medium penyiarannya yakni televise. Sebagai sesama sinema, dinamika dalam sinema layar lebar juga berlainan dibandingkan dengan sinema televise. Dan sinema khas TV inilah yang kemudian dikenal dengan istilah sinetron“. Dahulu acara sinetron merupakan produk dari TVRI yang mempunyai ciri khas tersendiri, di dalamnya terdapat isi pesan yang berhubungan langsung dengan nilai dan tradisi luhur budaya nasional. Namun, saat ini jarang sekali kita menemuka sinetron yang di dalmnya terdapat pesan-pesan yang mendidik ataupun yang berisikan wawasan bagi para audience.
No comments:
Post a Comment